Tanggal: 5 Juli 2025
Seoul/Jakarta — Aktris senior Indonesia, Luna Maya, resmi memasuki babak baru dalam kariernya sebagai sutradara film panjang. Film debutnya yang berjudul “Titik Terbalik” mendapat sambutan hangat dan standing ovation dalam pemutaran perdana di ajang Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) 2025 di Korea Selatan pada 3 Juli lalu.
Film bergenre psikologis-thriller ini langsung menarik perhatian kritikus Asia karena narasi yang kuat, visual yang gelap dan elegan, serta keberanian Luna menghadirkan tema trauma dan disosiasi dengan pendekatan sinematik yang unik.
Sinopsis dan Tema Film
“Titik Terbalik” mengisahkan seorang perempuan karier bernama Nadine (diperankan oleh Tara Basro) yang mengalami gangguan persepsi realitas setelah kehilangan anaknya dalam kecelakaan tragis. Ketika Nadine mulai mengalami mimpi yang berulang dan munculnya suara-suara aneh, ia pun menjalani sesi terapi intensif, yang justru menguak kebenaran mengejutkan tentang masa lalunya sendiri.
Film ini mengambil latar Jakarta modern yang dikombinasikan dengan estetika noir dan unsur simbolisme yang kental. Narasi dibingkai melalui fragmen mimpi dan terapi hipnosis, memberikan efek labirin psikologis pada penonton.
Luna Maya mengatakan bahwa film ini merupakan proyek personal yang terinspirasi dari pengalaman kehilangan dan trauma yang ia saksikan di lingkungan terdekatnya.
“Saya ingin menjelajahi sisi manusia yang paling rapuh — pikiran kita sendiri,” ujar Luna dalam sesi diskusi bersama panel juri BIFAN.
Debut Sutradara yang Menjanjikan
Meski dikenal sebagai aktris dengan jam terbang tinggi, Luna mengaku sudah belajar menyutradarai sejak 2021. Ia mengikuti workshop film di London dan mengasah kemampuan lewat proyek dokumenter pendek.
“Titik Terbalik” adalah hasil penantian selama 4 tahun, dengan penulisan naskah dilakukan sendiri oleh Luna, bersama co-writer Dini Aprilia, seorang psikolog klinis yang juga bertindak sebagai konsultan cerita.
BIFAN 2025 memberikan pujian atas pendekatan visual yang “tenang namun menyiksa,” menyebut Luna sebagai “sutradara baru dengan sudut pandang perempuan yang tajam dan berani.”
Dukungan dari Sineas dan Artis Tanah Air
Film ini mendapat dukungan besar dari para insan perfilman Indonesia. Sutradara Joko Anwar menyebut karya Luna sebagai “langkah penting menuju diversifikasi suara perempuan dalam sinema nasional.”
Artis-artis seperti Reza Rahadian, Chicco Jerikho, hingga Raline Shah turut menghadiri gala premiere film ini di bioskop CGV Grand Indonesia pada 1 Juli lalu, dan memuji keberanian Luna mengangkat tema trauma psikologis yang kompleks.
“Titik Terbalik bukan film untuk ditonton sambil lalu. Ini film yang akan tinggal di kepala dan hati,” ujar Tara Basro dalam wawancara usai pemutaran.
Jadwal Tayang dan Festival Selanjutnya
Film ini dijadwalkan tayang serentak di bioskop Indonesia mulai 18 Juli 2025, dan akan dirilis di platform streaming global pada September. Selain BIFAN, “Titik Terbalik” juga telah diundang ke Tokyo International Film Festival dan Toronto Women’s Film Week.
Pihak rumah produksi Cermin Films, yang dipimpin Luna sendiri, menyatakan bahwa mereka berencana menggarap trilogi psikologis dengan “Titik Terbalik” sebagai pembuka.
Kesimpulan:
Dengan “Titik Terbalik”, Luna Maya membuktikan dirinya bukan hanya bintang layar, tapi juga kekuatan kreatif di balik layar. Film ini menandai kematangan emosional dan artistik dalam sinema Indonesia modern, sekaligus membuka jalan bagi lebih banyak sutradara perempuan dengan suara unik dan berani.