Solo, 7 Juli 2025 — Sebuah momen haru dan inspiratif terjadi di aula wisuda Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo. Seorang nenek berusia 82 tahun, bernama Sukarsih Sri Widari, resmi lulus program Magister Hukum dan mendapat standing ovation dari seluruh peserta wisuda, dosen, dan keluarga. Video detik-detik saat beliau berjalan dengan tongkat sambil mengenakan toga viral di berbagai platform media sosial.
Dalam waktu kurang dari 24 jam, video tersebut telah ditonton lebih dari 14 juta kali di TikTok dan Instagram, dengan tagar #NenekWisuda, #LanjutUsiaBerprestasi, dan #InspirasiIndonesia ramai digunakan oleh netizen yang terharu sekaligus terinspirasi.
Perjalanan Pendidikan yang Tak Biasa
Sukarsih memulai kembali pendidikan formalnya di usia 75 tahun, setelah sebelumnya hanya lulus SMA pada tahun 1963. Ia memendam impian menjadi ahli hukum sejak muda, namun harus mengubur cita-cita karena keterbatasan ekonomi dan kewajiban mengurus keluarga.
“Setelah anak-anak besar dan cucu-cucu saya mandiri, saya bilang ke diri sendiri: sekarang waktunya saya kuliah,” ujar Sukarsih dengan mata berkaca-kaca saat diwawancarai.
Ia mengikuti kuliah secara hybrid selama pandemi, dan kerap menjadi peserta tertua yang selalu aktif bertanya dan berdiskusi di kelas.
Skripsi yang Menginspirasi
Judul skripsinya pun menyentuh banyak orang:
“Peran Lansia dalam Mediasi Hukum Kekeluargaan: Studi Kasus di Jawa Tengah.”
Ia meneliti bagaimana tokoh-tokoh sepuh di desa-desa masih menjadi penengah utama dalam konflik keluarga, meski tidak punya latar hukum formal. Dosen pembimbing memuji skripsi ini sebagai “kajian langka yang sangat kaya secara sosial dan kontekstual.”
Respons Publik dan Dukungan Netizen
Ribuan komentar di media sosial membanjiri video wisuda Sukarsih dengan kalimat motivasi. Selebriti, tokoh publik, hingga Menteri Sosial RI ikut memberikan apresiasi. Bahkan, pihak universitas memberikan penghargaan khusus “Alumni Inspiratif 2025” kepada Sukarsih.
Beberapa pengusaha bahkan menyatakan kesediaan mendanai jika beliau ingin melanjutkan ke program doktoral.
Kesimpulan
Sukarsih Sri Widari membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk mengejar ilmu dan mimpi. Dalam dunia yang sering terobsesi pada usia muda dan pencapaian instan, kisah beliau menjadi pengingat bahwa semangat belajar sejati tidak pernah mengenal batas waktu.
Jika nenek 82 tahun bisa menyelesaikan S2 hukum dengan senyum, apa alasan kita untuk menyerah hari ini?