Lumajang, 9 Agustus 2025 – Gunung Semeru di Jawa Timur kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang meningkat. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan terjadinya guguran awan panas sejauh 4,5 kilometer ke arah tenggara pada Sabtu pagi (9/8).
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, menjelaskan bahwa erupsi ini disertai gempa vulkanik dengan amplitudo 25 mm dan durasi 120 detik. “Material awan panas mengarah ke Besuk Kobokan. Kami mengimbau warga untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah dan menghindari area aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru,” ujarnya.
Letusan kali ini juga disertai hujan abu tipis yang terpantau di beberapa desa di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro. Masyarakat diminta menggunakan masker dan kacamata pelindung untuk menghindari iritasi pernapasan dan mata.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang telah menyiapkan posko darurat dan jalur evakuasi. Tim relawan bersama TNI dan Polri mulai melakukan patroli untuk memastikan warga yang tinggal di zona rawan segera mengungsi jika aktivitas gunung meningkat.
Salah satu warga Desa Supit Urang, Siti Aminah, mengaku sudah menyiapkan barang-barang penting untuk evakuasi. “Kami sudah terbiasa waspada. Begitu sirene berbunyi, kami langsung pergi ke pos pengungsian,” katanya.
PVMBG menegaskan status Gunung Semeru saat ini masih di level III (Siaga) dan terus dipantau selama 24 jam. Jika aktivitas meningkat, status dapat dinaikkan ke level IV (Awas).
Pengamat kebencanaan, Agus Setiawan, mengingatkan bahwa potensi banjir lahar dingin akan meningkat jika hujan turun di sekitar lereng Semeru, mengingat volume material vulkanik di puncak masih cukup besar.
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, mematuhi arahan petugas, dan tidak menyebarkan informasi hoaks terkait aktivitas Gunung Semeru.