13 Juli 2025
Berau, Kalimantan Timur — Keindahan Pulau Derawan kembali mencuri perhatian publik setelah viral di media sosial berkat unggahan para traveler yang menikmati snorkeling bersama penyu hijau dan ubur-ubur tidak menyengat. Pulau kecil yang masuk kawasan Kabupaten Berau ini kini ramai dikunjungi wisatawan domestik, khususnya dari Jakarta, Surabaya, dan Makassar.
Sejak awal Juli, jumlah pengunjung meningkat dua kali lipat dibanding bulan sebelumnya. Banyak yang menyebut Derawan sebagai “permata tersembunyi” Kalimantan Timur dengan laut sebening kristal dan ekosistem laut yang masih terjaga.
Pengalaman Snorkeling Tak Terlupakan
Salah satu daya tarik utama adalah Danau Kakaban, tempat wisatawan bisa berenang bersama ubur-ubur jinak yang hidup tanpa predator alami. Selain itu, kegiatan snorkeling di sekitar pantai Derawan mempertemukan pengunjung dengan penyu, ikan badut, dan terumbu karang warna-warni.
“Rasanya seperti berenang di akuarium raksasa,” kata Reza, wisatawan asal Yogyakarta.
Fasilitas Meningkat, Harga Terjangkau
Banyak penginapan lokal yang kini menawarkan paket lengkap mulai dari akomodasi, sewa alat snorkeling, hingga tur ke Pulau Sangalaki dan Maratua. Biaya untuk menginap dan snorkeling selama tiga hari dua malam berkisar antara Rp1,2 juta hingga Rp1,8 juta per orang, menjadikannya pilihan liburan menarik dan terjangkau.
Daya Tarik Ekowisata yang Meningkat
Pemerintah Kabupaten Berau kini gencar mempromosikan Derawan sebagai destinasi ekowisata prioritas nasional. Mereka bekerja sama dengan LSM lingkungan untuk menjaga populasi penyu dan mengedukasi wisatawan soal larangan menyentuh ubur-ubur atau karang.
Kesimpulan
Pulau Derawan menunjukkan bahwa Indonesia punya banyak surga tersembunyi yang tak kalah indah dari destinasi luar negeri. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan, Derawan bisa menjadi ikon ekowisata laut tropis yang mendunia.