Esports di Indonesia telah berkembang pesat menjadi salah satu sektor hiburan dan ekonomi kreatif yang paling dinamis. Didorong oleh demografi muda, penetrasi internet, dan dukungan kelembagaan, minat generasi muda terhadap gaming kompetitif kini menjadi pendorong utama pertumbuhan industri esports nasional.
🎯 1. Pandangan Global dan Domestik
-
Pada 2025, audiens esports global diperkirakan mencapai 640 juta orang, dengan lebih dari 57% berasal dari Asia-Pasifik—menunjukkan dominasi wilayah Asia dalam pemandangan esports dunia DemandSage.
-
Secara domestik, pasar esports Indonesia mencapai USD 11,1 juta pada 2023 dan diproyeksikan tumbuh hingga USD 16,55 juta pada 2030, dengan CAGR sekitar 5,87% Stellar Market Research+1Allcorrect Games+1.
👥 2. Minat Gen Z dan Generasi Milenial
-
Populasi muda berumur di bawah 30 tahun mendominasi basis pemain dan penonton esports di Indonesia. Ini didukung oleh tingginya penetrasi smartphone dan koneksi internet yang luas, terutama di perkotaan dan pusat ekonomi kreatif For Your Business+1InCorp Indonesia+1.
-
Game mobile sebagai platform utama juga menguatkan profil Indonesia sebagai pasar gaming terbesar di wilayah ASEAN PT. TRICRUISE MARKETING INDONESIAInCorp Indonesia.
🏟️ 3. Pertumbuhan Liga dan Ekosistem Profesional
-
MPL Indonesia (liga Mobile Legends: Bang Bang) terus mencetak rekor—pada Season 15 (2025), peak viewers mencapai 4,13 juta, dengan rata-rata 488 ribu penonton, dan total jam tontonan sekitar 113 juta Wikipedia+4Wikipedia+4Wikipedia+4.
-
Platform nasional seperti Garudaku dari PBESI juga mendukung pengembangan talenta muda melalui program di sekolah dan universitas, menjadikan esports sebagai aktivitas positif dan berstruktur Wikipedia.
🏆 4. Tim Besar dan Karier Esports Profesional
-
Tim besar seperti EVOS Esports, RRQ, dan ONIC Esports memimpin pangsa pasar esports Indonesia dengan keberhasilan di berbagai divisi game populer termasuk Mobile Legends, Free Fire, dan Valorant Wikipedia+3Wikipedia+3Stellar Market Research+3.
-
Karier esports kini tidak terbatas pada pemain: shoutcaster, analis, event organizer, dan influencer game menjadi bagian penting ekosistem ekonomi kreatif.
🚀 5. Faktor Pendorong Pasar dan Peluang Ekonomi
-
Investasi dari sponsor dan brand besar meningkat pesat seiring lahirnya turnamen skala nasional dan internasional.
-
Dukungan regulasi dan infrastruktur digital dari pemerintah semakin memperkuat fondasi untuk ekosistem esports yang inklusif dan berdefinisi pasar serius For Your BusinessResearch and Markets.
-
Esports dianggap sebagai unsur utama pertumbuhan ekonomi digital dengan kesempatan monetisasi dan pengembangan SDM kreatif.
⚠️ 6. Tantangan yang Harus Diatasi
-
Ketimpangan konektivitas internet di daerah luar Jawa masih menjadi hambatan bagi pengembangan talenta dan kesempatan partisipasi merata.
-
Regulasi yang belum uniform atau artisanal dan minimnya jalan karier formal masih menjadi pembatas bagi profesionalisasi penuh industri.
-
Perlu penyusunan strategi edukasi dan literasi digital agar generasi muda memandang esports sebagai alternatif karier yang kredibel.
📊 Ringkasan Kunci
Aspek | Detail Singkat |
---|---|
Ukuran Pasar (2023) | USD 11,1 juta meningkat ke USD 16,55 juta pada 2030 |
Pertumbuhan Tahunan | CAGR sekitar 5,9% |
Penonton Global | 640 juta orang, dominasi oleh Asia-Pasifik |
Platform Utama | Mobile gaming (Mobile Legends, Free Fire, Valorant, dll.) |
Talenta Lokal | Didorong lewat liga, akademi, dan platform Garudaku |
🧭 Kesimpulan
Pertumbuhan esports di Indonesia menunjukkan bahwa industri ini telah bertransformasi dari sekadar trend menjadi sektor profesional berpotensi besar. Minat generasi muda, kultur digital yang tumbuh, dan dukungan ekosistem menciptakan peluang bagi Indonesia untuk menjadi pusat esports di Asia Tenggara. Untuk itu, penguatan infrastruktur, regulasi matang, dan peluang karier harus terus digarap agar pertumbuhan ini berkelanjutan.